PERJUANGAN SEORANG PENGAMEN
Jam menunjukkan pukul 04.00, Jariah
terbangun dari tempat tidurnya, Pak Junadi dan bu Jasmini telah menunggunya di
tempat persholatan untuk berjama’ah Subuh. Setelah berjama’ah Subuh aktifitas sehari-haripun
telah dimulai. Pak Junaidi dan bu Jasmini bersiap untuk pergi ke pasar
berjualan sayur, sedangkan Jariah bergegas menjemput Joko untuk berangkat
mengamen, Tok..tok..tok..,jariah mengetuk rumah Joko “ ya tunggu sebentar…masuk
saja !, pintunya tidak terkunci.” Sahut Joko dari dalam kamar.
“ Cepat sedikit Joko !, kita sudah kesiangan ! ” balas Jariah.
“ Iya..ini sudah selesai, mari kita berangkat “ ( Sambil
membawa kicrikan keluar rumah ).
Diperjalanan
menuju perempatan tempat mereka mengamen, Jariah dan Joko bercakap-cakap.
“ Joko saya ingin menceritakan sesuatu kepadamu “, kata
Jariah mengawali percakapan.
“ Kamu mau cerita tentang apa? “, Sahut Joko.
“ Begini Joko, 3 hari yang lalu ketika aku mengamen
diperempatan seperti biasa, aku bertemu dengan seorang produser rekaman yang
bernama Pak Jhon. Dia memintaku untuk menggantikan penyanyinya mengisi acara
peresmian perumahan. Penyanyinya pak Jhon itu kabur bersama pacarnya, menurut
kamu baiknya aku harus bagaimana?. “ Wah kesempatan bagus itu…terima saja
permintaan pak Jhon itu, siapa tahu kamu bias menjadi terkenal !, tapi kalau
boleh tahu, kamu menyanyikan lagu apa, kok sampai ada produser yang terpikat
hatinya dengan suaramu?” jawab Joko sambil mengusap-usap rambut Jariah.
Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku
Akan slalu memujamu,
Disetiap langkahku
Ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bias ku bayangkan
Hidupku tanpa cintamu
Jangan kau
tinggalkan diriku
Takkan mampu
menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bias
Kau adalah darahku
Kau adalah Jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu sempurna, sempurna
Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku
Plok..plok..plok..,
Joko bertepuk tangan setelah mendengar suara Jariah. “ Pantasan saja produser
rekaman langsung terpaku padamu, suaramu bagus sich “, sahut Joko.
“ Aah..Kamu jangan memuji berlebihan seperti itu, aku kan
jadi malu “ Jariah menjawab. Perjalanan menuju tempat merekapun tidak terasa,
mereka sudah sampai di perempatan dan melakukan aktifitas mengamen seperti
biasa.
“ Permisi Bapak..Ibu, Selamat Pagi, Boleh saya menghibur
sebentar?”
“ Boleh dik ”…Jawab pengendara Mobil…
Joko memetik gitar untuk mengiringi Jariah bernyanyi.
Setelah bernyanyi
Jariah menerima uang dari pengendara mobil, hal tersebut berulang beberapa
kali. Jam makan siangpun tiba, hari ini Jariah berniat untuk menemui pak Jhon
di studio rekaman miliknya untuk menyampaikan kalau Jariah menerima tawaran pak
Jhon.
Setelah
makan siang Jariah diantar Joko menuju ke studio rekaman Pak Jhon, Di studio
rekaman pak Jhon, Jariah dan Joko disambut dengan hangat oleh Pak Jhon dan para
pekerjanya, Setelah berbincang-bincang dengan pak Jhon, Jariah dan Joko pun
pulang dengan membawa kepastian bahwa lusa akan manggung untuk peresmian
perumahan.
Sesampainya
Jariah di rumah, ia menceritakan hal baik itu kepada kedua orang tuanya yang
sedang duduk di ters depan.
“ Ayah..Ibu.., Jariah ingin menceritakan Sesuatu kepada Ayah
dan Ibu”
“ Iya nak..ngomong saja “ Jawab kedua Orang Tuanya.
“ Begini Ayah, Ibu, tadi siang saya menemui Seorang produser rekaman, yang tiga hari yang lalu menawari saya untuk menggantikan penyanyinya mengisi acara dalam rangka peresmian perumahan, Saya minta restu Ayah dan Ibu “, ucap Jariah sambil menundukkan kepala.
“ Iya nak kami merestuimu “, sahut kedua orang Tuanya.
Pagipun
menjelang, Jariah segera beranjak dari tempat tidurnya, raut wajah kegembiraan
tidak dapat ditutupi lagi. Sekitar pukul 14.00 Jariah dan Joko menuju ke acara
peresmian perumahan, disana sudah ada banyak tamu undangan, Pak Jhon pun sudah
duduk bersama rekan-rekan kerjanya.
Tak lama kemudian, Pembawa acara memanggil jariah dan Joko
untuk menghibur para tamu undangan yang sedang menikmati hidangan yang telah
disediakan.
Selamat siang para tamu yang saya hormati, di sini saya ingin
menghibur Bapak dan Ibu sekalian.
( Lirik lagu Pasha-Adhelia )
Tepuk tangan
yang amat meriah pun diterima oleh Jariah dan Joko, hal tersebut menjadi jalan
emas Jariah dan Joko menjadi seorang Idola. Banyak tawaran dari berbagai
produser music meminta Jariah dan Joko untuk masuk dalam Management Mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar