MODUL PENGUJIAN, PEMELIHARAAN/ SERVIS, DAN PENGGANTIAN BATERAI
1. Tujuan
Pembelajaran Umum
a. Menguji baterai dengan prosedur yang
benar
b. Melepas dan menggtanti baterai
dengan prosedur yang benar
c. Memelihara baterai dan mengisi
baterai dengan metode yang benar
2. Rincian
Kegiatan Belajar
- Membaca dan memahami isi modul
- Mengerjakan soal latihan secara mandiri
- Mengerjakan soal tes akhir dalam modul secara mandiri
3. Petunjuk
Belajar
- Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
- Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah dibahas.
- Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
BAB I
KONSTRUKSI DAN MEMERIKSA BATERAI
A.
Tujuan
Pembelajaran Umum
1. Siswa
dapat mengetahui konstruksi baterai
2. Siswa
dapat mengidentifikasi tipe dan kapasitas baterai
3. Siswa
dapat melakukan pemeriksaan visual pada baterai
B.
Materi
Pokok
1. Konstruksi
Baterai
2. Pemeriksaan
dan Pengujian Visual Baterai
C.
Uraian
Meteri
Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan
oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe
yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk
motor, mobil maupun truk adalah baterai
jenis basah.
Pada kendaraan secara umum
baterai berfungsi sebagai sumber energi
listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai
adalah:
1)
Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk
menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2)
Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3)
Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik
pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari
alternator.
Gambar
1. Fungsi
Baterai pada kendaraan
1.
Konstruksi
Baterai
Baterai terdiri dari beberapa
komponen antara lain : Kotak baterai,
terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu
baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 -
2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai
yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang
untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai,
pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari
elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat
negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat
negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
Gambar
2. Konstruksi
Baterai
a. Kotak baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut
kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah
selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah
elektrolit.
b. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O)
dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.
Gambar 3.
Komposisi elektrolit baterai
c. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian
elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang
terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara
membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam
sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
Gambar
4. Kotak
dan sumbat baterai
Reaksi Kimia pada Baterai
Baterai merupakan pembangkitan
listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat
positip, elektrolit baterai dan plat
negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka
terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara kimia dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat
(+) +
Elektrolit + Plat
(-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2
+ 2H2SO4 + Pb
Saat sistem starter berfungsi
maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir ke beban, proses
ini sering disebut proses pengosongan (discharge). Proses pengosongan secara kimia dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat
(+) +
Elektrolit + Plat
(-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan
elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri
dari 2H2SO4, sedangkan saat kosong
elektrolit batarai adalah 2H2O.
Gambar
5. Proses
pengisian dan pengosongan baterai
Rating
Kapasitas Baterai
Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk
starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan
jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber
listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah
sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan
kapasitas baterai, yaitu:
1)
Cranking Current Ampere (CCA)
2)
Reserve Capacity
3)
Ampere Hour Capacity (AH)
Cranking Current Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan
larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan
singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya. The Internasional standard memberikan nilai
untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking
Ampere). Nilai CCA dari suatu
baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat
memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan
setiap sel 1.2 volt atau lebih.
Reserve Capacity
Kapasitas
layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat
memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian
dilepas. Tegangan tidak boleh turun
dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
Gambar
6. Rating Baterai
Ampere Hour
Capacity (AH)
Kapasitas baterai adalah banyaknya
arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27
derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai
contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20
jam dinilai memiliki 60 AH.
Rumus
menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik
yang dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam.
Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan muatannya secara
terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir
(10,5 V). Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 oC
Stiker Spesifikasi Baterai
Baterai otomotif
yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi tentang
spesifikasi baterai tersebut, salah satu model stiker baterai seperti tampak
dibawah ini
Gambar 7.
Spesifikasi baterai
Pada stiker di gambar di atas menunjukkan nomer kode area
yaitu N57. Baterai tersebut memiliki 11 plat per sel dengan nilai 380 Cold
Cranking Ampere dan tegangan baterai yang dihasilkan adalah 12 volt.
2. Memeriksa Baterai
Baterai
harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok
pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1)
Pemeriksaan
Visual
2)
Pemeriksaan
elektrolit dan kebocoran
3)
Pengujian
Beban
Pemeriksaan Visual Baterai
Pemeriksaan visual
meliputi :
1)
Kotak
baterai :
Kotak
baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual,
jenis kerusakan kotak baterai antara lain:
kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over
charging, bocor akibat keretakan atau mengembang
Gambar 8.
Pemeriksaan bagian baterai secara
visual
2)
Sel-sel
baterai :
Sel
baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over
charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang
kurang baik maupun usia baterai
3)
Terminal
baterai dan konektor kabel:
Terminal
baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan,
bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap
elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor
4)
Jumlah
elektrolit
Jumlah
elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over
charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.
Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat
dari plastic yang tembus pandang. Jumlah
elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.
5)
Kabel
Baterai
Kabel
baterai dialiri arus yang sangat besar,
saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 – 500 A, tergantung dari
daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas pada kabel
menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama pada isolator dekat
dengan terminal baterai.
6)
Pemegang
Baterai
Pemengang
baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat
dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang
baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur
dengan mengoleskan vaselin/ grease.
Pemeriksaan
Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus
selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level
dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel
baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya
elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan.
Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit
berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau
terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang
dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit
tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula
menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat
mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan
yang terkena elektrolit akan korosi.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit
baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh
pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100
-1,130.
Berat jenis elektrolit berubah
sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan
pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus
diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : Berat
jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai
pengukuran berat jenis
t :
Temperatur elektrolit saat
pengukuran
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran
pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260
+ 0,0007 x ( 0 – 20)
=
1,260 – 0,014
=
1,246
Tindakan
yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:
Tabel
.1 Tindakan yang dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran BJ elektrolit
HASIL PENGUKURAN
|
TINDAKAN
|
1.280 Atau lebih
|
Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
|
1.220 – 1.270
|
Tidak Perlu Tindakan
|
1.210 atau kurang
|
Lakukan pengisian penuh, ukur berat
jenis. Bila masih dibawah 1.210 ganti
baterai.
|
Perbedaan antar sel kurang dari 0.040
|
Tidak perlu tindakan
|
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040
atau lebih
|
Lakukan pengisian penuh, ukur berat
jenis. Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai
|
Kebocoran Arus
Adanya
kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila
kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai
dapat berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan.
Gambar 9.
Pemeriksaan kebocoran arus
D.
Latihan
1. Jelaskan fungsi baterai pada
kendaraan
-
Saat mesin mati
-
Saat mesin hidup
-
Saat starter
2. Sebutkan
bagian- bagian baterai pada gambar berikut ini,
|
1.
…………………………………
2. …………………………………
3.
…………………………………
4.
…………………………………
5.
…………………………………
|
3. Jelaskan
perbedaan plat positip dan plat negatip pada baterai
4.
Sebutkan komposisi
elektrolit baterai,dan jelaskan prosedur pemeriksan berat jenis elektrolit
baterai!
5. Jelaskan
reaksi kimia saat pengisian dan pengosongan baterai.
6. Jelaskan
pengertian Cranking Current Ampere
(CCA), Reserve Capacity dan Ampere Hour
Capacity (AH) yang terdapat pada baterai.
Kunci Jawaban :
1.
Fungsi baterai pada kendaraan adalah:
a. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk
menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
b. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
c. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik
pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari
alternator.
2. Bagian- bagian baterai pada gambar berikut
ini,
a) Vent
caps (sumbat baterai)
b) Terminal
posts (terminal baterai)
c) Cell
connectors (penghubung sel)
d) Cells (
Sell-sel baterai)
e) Cell
partitions
|
3. Perbedaan
plat positip dengan plat negatip adalah plat positip berwarna coklat gelap (dark
brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
4. Komposisi elektrolit
baterai adalah 64 % H2O
dan dan 36 % SO4 dengan berat jenis 1,27. Prosedur
pemeriksaan elektrolit adalah:
a. Lepas sumbat baterai dan
tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer
b. Masukkan thermometer pada lubang
baterai
c.
Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai
d. Pompa hidromenter sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer
dan pemberat terangkat
e.
Tanpa mengangkat
hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit
baterai
f. Catat hasil pembacaan, lakukan
hal yang sama untuk sel baterai yang lain
g. Konversi berat jenis hasil pengukuran pada
temperatur 20 ºC, dengan rumus:
S 20
ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
5. Reaksi Kimia pada baterai
Pengisian:
Plat (+) + Elektrolit +
Plat (-) Plat
(+) +
Elektrolit + Plat
(-)
Pb
SO4 + 2H2SO4
+ PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Pengosongan
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit
+ Plat (-)
PbO2 + 2 H2O + Pb Pb
SO4 + 2H2SO4
+ PbSO4
6.
Pengertian
Cranking Current Ampere (CCA):
Nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang
diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat
Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
Pengertian Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang
diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian
dilepas. Tegangan tidak boleh turun
dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
Pengertian Ampere Hour Capacity (AH)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik
yang dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam.
Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan muatannya secara
terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir
(10,5 V). Maka kapasitas
baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam)
E.
Rangkuman
Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan,
namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: Saat mesin mati
sebagai sumber energi untuk menghidupkan asesoris, penerangan, dsb. Saat
starter untuk mengidupkan sistem starter.
Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada
kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
Secara garis besar konstruksi
baterai terdiri dari kotak baterai, sel baterai dan elektrolit baterai. Saat
baterai diberikan beban arus maka terjadi proses pengosongan, sedangkan bila
baterai mendapat arus dari luar maka terjadi proses pengisian, pada proses pengisian maupun pengosongan
terjadi reaksi kimian antara elektrolit baterai dengan plat beterai.
Terdapat 3 hal dalam menentukan
rating kapasitas baterai, yaitu: Cranking Current Ampere (CCA), Reserve Capacity dan Ampere Hour Capacity (AH).
F.
Tugas
Isilah table berikut ini dengan
cara observasi pada bengkel atau membaca
buku pedoman kendaraan:
No
|
Merk dan tipe kendaraani
|
Spesifikasi Baterai yang digunakan
|
Sumber Informasi
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
7
|
|
|
|
BAB II
MERAWAT BATERAI DAN MENGISI BATERAI
A.
Tujuan
Pembelajaran Khusus
1.
Siswa dapat mengetahui cara merawat
baterai
2.
Siswa mengetahui pentingnya merawat
baterai
B.
Materi
Pokok
1.
Perawatan Baterai
2.
Mengisi Baterai
C.
Uraian
Materi
1.
Perawatan
Baterai
Baterai
mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan baik saat kendaraan, kendaraan hidup maupun saat
starter. Gangguan yang paling dirasakan pemilik kendaraan adalah fungsi saat
starter, dimana bila baterai kurang baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter.
Bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi
listrik yang tersimpan di dalam baterai dapat kosong dengan sendirinya,
sehingga mesin tidak dapat distarter. fenomena ini sering disebut Self
Discharger. Besar self discharge ditunjukan dalam prosentase kapasitas baterai.
Besar self discharge berkisar 0,3 – 1,5 % per hari pada temperature 20-30 ºC
tiap hari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam 1-3 bulan.
Perawatan
baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan
perawatan yang baiK:
- Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai.
Kekurangan elektrolit terjadi
akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu
elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai
kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi kristalisasi
pada sel-sel baterai dan bahan aktif
pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang
lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas
akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit
ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri.
- Terminal baterai menjadi awet
Terminal baterai sering rusak
akibat korosi, penyebab korosi adalah
uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang
baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease
dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga
korosi pada terminal mampu dicegah.
Kegiatan Dalam Perawatan Baterai
Kegiatan yang dilakukan dapat
perawatan baterai meliputi:
a.
Membersihkan
terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
b.
Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
c.
Melakukan
pengisian
Membersihkan terminal
Terminal baterai merupakan bagian
yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi
penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal.
Pemeriksaan elektrolit
- Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses
pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga
eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara
periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit
baterai kurang maka harus ditambah.
Jumlah
elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara
tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang
menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah
elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas
akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat
pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah
elektrolit yang kurang cukup dengan
menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab
elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila
elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan
baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan
elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka
bagian yang terkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit
baterai yang dijual ada dua macam
yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan
sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar
sehingga berat jenisnya lebih tinggi.
Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan
air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong.
- Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
Pemeriksaan
berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat
jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas
baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100
-1,130.
Indikator pada
baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:
1)
Warna hijau (green)
, sebagai indikasi baterai masih baik
2)
Warna hijau
gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa
elektrolitnya dan diisi
3)
Kuning (yellow), sebagai
indikasi baterai perlu diganti.
Gambar 10.
Baterai dengan indicator berat jenis
Mengisi Baterai
Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari
luar sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat dikelompokan
menjadi dua kelompok yaitu:
a. Pengisian Normal
Pengisian
normal adalah pengisian dengan besar arus yang normal, besar arus pengisian
normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar
arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A. Lama
pengisian tergantung hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat
diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai.
Contoh:
Hasil
pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH
menunjukan berat jenis 1,18 pada temperature 20 ºC.
Dari data
tersebut bila dibandingkan dengan grafik hubungan berat jenis dengan kapasitas
diketahui bahwa pada saat itu energi yang hilang dan perlu perlu diisi sebesar
40 %. atau sebesar:
40 % x 50
AH, yaitu sebesar 20 AH.
dengan demikian besar arus:
10 % x
kapasitas = 10/100 x 50 = 5 Amper
waktu
pengisian:
Kapasitas kekosongan : arus pengisian = 20 : 5 = 4 jam.
Tabel 2.
Waktu mengisi baterai
Metode pengisian
|
Pengisian lambat (5 A)
|
Pengisian cepat
(20 A)
|
Berat jenis elektrolit
|
||
Kurang dari 1,100
|
14 jam
|
4 jam
|
1.100 –1,130
|
12 jam
|
3 jam
|
1,130 – 1,160
|
10 jam
|
2,5 jam
|
1,160 – 1,190
|
8 jam
|
2,0 jam
|
1,190 – 1,220
|
6
jam
|
1,5 jam
|
Diatas 1,220
|
4 jam
|
1,0 jam
|
b. Pengisian cepat
Pengisian cepat
adalah pengisian dengan arus yang sangat besar.
Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan
demikian untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Mengisi
Baterai Seri dan Paralel
Metode mengeisi
baterai lebih dari satu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Kelebihan utama
pengisian dengan parallel adalah:
a. Tegangan
pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih
sederhana.
b. Tetap aman meskipun kapasitas
baterai tidak sama
Kelemahan:
a. Tidak mampu menentukan dengan pasti
berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan
waktu pengisian yang tepat
b. Arus listrik yang dialirkan
merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar
sehingga kabel maupun klem buaya untuk
pengisian harus berukuran besar.
Kelebihan
rangkaian seri:
a. Mampu menentukan dengan pasti berapa
besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu
pengisian dengan tepat
b. Arus listrik yang dialirkan besarnya
sama untuk semua baterai, sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya.
c. Besar arus pengisian normal
berdasarkan kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil
dan kabel maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran
lebih kecil.
Kelemahan:
a. Tegangan pengisian merupakan total
tegangan baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian
sebesar 48 V.
b. Tidak tepat digunakan untuk baterai
yang kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang
kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian
terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang
kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian
metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh berbeda.
D.
Latihan
1.
Apa keuntungan melakukan perawatan
baterai dengan baik?
2.
Apa saja kegiatan dalam melakukan
perawatan baterai?
3.
Mengapa bila elektrolit kurang harus
ditambah dengan air suling , tidak boleh air biasa atau air Zuur?
4.
Tentukan besar arus dan lama
pengisian baterai 12 V 60 AH bila diketahui berat jenis elektrolitnya 1,14 pada
temperature 20 ºC.
Kunci Jawaban :
1.
Keuntungan
perawatan baterai dengan baik:
a.
usia
baterai lebih lama
b.
menghindarai kendaran mogok karena energi listrik pada baterai kurang kuat.
2.
Kegiatan
yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
a.
Membersihkan
terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
b.
Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
c.
Melakukan
pengisian
3.
Penambahan
elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi.
Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliruh, sebab
hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi
kapasitas listrik yang tersimpan
kecil. Sedangkan air biasa banyak
mengandung logam berat yang mengurangi kapasitas simpan baterai dan menyebabkan
discharging.
4.
Baterai 12 V 60 AH besar arus pengisian normal sebesar 60 x 10 % = 6 Amper, berat jenis elektrolitnya
1,14 pada temperature 20 ºC berarti energi listrik telah berkurang 60 %, yaitu
60 % x 60 AH = 36 AH. Waktu pengisian 36
AH: 6 A = 6 jam. Jadi besar arus
pengisian 6 A, lama pengisian 6 jam.
E.
Rangkuman
Perawatan baterai yang baik akan
memperpajang usia baterai, sebab dengan perawatan yang baik kekurangan
elektrolit baterai dapat dihindari, korosi pada terminal baterai dapat dicegah.
Perawatan baterai meliputi pekerjaan
membersihkan terminal baterai, memeriksa isi dan berat jenis elektrolit baterai
, menambah isi baterai bila kurang dan mengisi baterai. Pengisian dapat
dilakukan dengan pengisian normal atau pengisian cepat. Besar arus pengisian
normal adalah 10 % dari kapasitas, arua
pengisian cepat maksimal 50% dari kapasitas baterai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar